Dalam melakukan perancangan sistem komunikasi radio diperlukannya mengetahui karakteristik propagasi radionya, dengan mengetahui redaman yang akan terjadi sehingga dapat diprediksi luas cakupan sel yang diinginkan. Dalam melakukan pemodelan progasi tertadapat beberapa faktor diantaranya yaitu lingkungan antara site pengirim dengan site penerima. frekunesi yang digunakan dan mobilitas user pengirim dan penerima. Pemodelan gelombang radio yang paling sering dikenal adalah pemodelan Okumura-Hata dan Walfish-Ikegami. Pemodelan Okumura-Hata digunakan untuk jangkauan daerah yang luas sedangkan Walfish-Ikegami untuk jangkauan daerah yang kecil.
Berikut dibawah ini jenis -jenis pemodelan propagasi:
1. Model Okumura-Hata
Model Okumura-Hata merupakan pemodelan propagasi yang biasanya digunakan dengan jangkauan daerahnya yang luas. Dalam melakukan percobaannya di kota Tokyo Okumura dan Hata mengukur level sinyal yang diterima dibanyak titik di kota Tokyo. Kemudian dari hasi pengukuran tersebut dibuatlah pemodelan emipiris sehingga dapat digunakan di kota lainnya dengan kemiripan karakteristik kota Tokyo atau daerah urban.
2. Model Walfish-Ikegami
Model Walfish-Ikegami merupakan pemodelan empiris dari propagasi gelombang radio yang digunakan di daerah urban dengan luas cangkupan yang kecil dan BTS yang digunakan terletak diatas atap gedung.
Model Ray Tracing merupakan pemodelan yang mengasumsikan bahwa partikel atau gelombang dapat dimodelkan sebagai seumlah besar berkas sinar yang sangat sempit dan digunakan sebagai perkiraan dari propagasi. Jumlah dari reflaksi dan difraksi yang akan dihitung tergantung kepada algoritma dari network planning tool yang digunakan.
Dari ketiga pemodelan propagasi radio diatas, dapat dipilih salah satu yang digunakandalam melakukan perancangan jaringan radio. Karena pada dasarnya perencanaan jaringan radio tidak terdapat standar buku yang harus dilakukan dalam membangun sebuah jaringan nirkabel. Proses perencanaan radio dipengerahui oleh tipe proyek, kualitas dan target yang akan dicapai dalam membangun jaringan, sehingga kita harus melihat kembali tujuan perencanaannya. Biasanya hal yang sulit dalam melakukan perencanaan jaringan radio yaitu menggabungkan seluruh syarat dan kebutuhan secara optimal dan mendesain dengan biaya yang efisien.
*Note: Empiris adalah suatu keadaan yang berdasarkan pada kejadian nyata yang pernah dialami yang didapat melalui penelitian, observasi, maupun eksperimen.
Sumber:
- Putra, Ardyan I P., 2010, Perencanaan Tahap Awal Jaringan Radio untuk Komunikasi Keselamatan Publik pada Frekuensi 700 Mhz di Wilayah DKI Jakarta, Universitas Indonesia, Jakarta.
0 comments:
Posting Komentar