Tampilkan postingan dengan label Impedansi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Impedansi. Tampilkan semua postingan

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat antena

Antena merupakan perangkat elektronik yang menerima atau memancarkan gelombang radio. Antena merupakan perangkat penting dalam komunikasi nirkabel. Antena harus disesuaikan dengan frekuensi yang diinginkan, apabila tidak cocok dengan frekuensi yang diinginkan maka antena tidak akan bekerja. Dalam proses pengiriman, pembangkit sinyal harus disetting frekuensi yang akan digunakan antena dan kemudian antena akan mengubah daya yang dikirim menjadi gelombang elektromagnetik. Namun dalam penerimaan antena akan memotong beberapa kekuatan gelombang elektromagnetik untuk mendapatkan frekuensi yang diinginkan, kemudian akan dikuatkan dan didemodulasi. Pada umumnya antena dapat digunakan untuk melakukan pengiriman maupun penerimaan. Untuk membuat antena yang diinginkan ada beberapa hal yang harus diperhatikan, selanjutnya akan dibahas.
Antena Mikrostrip
Dalam membuat antena tidak boleh sembarang, antena merupakan perangkat yang bisa dibilang sensitive. Jadi harus berhati-hati dalam membuatnya dan juga dalam merawatnya. Berikut dibawah ini beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat antena :

Frekuensi
1. Frekuensi, merupakan hal yang pertama kita harus perhatikan dalam membuat antena. Karena antena yang akan dibuat harus jelas, untuk diaplikasikan dimana dan secara otomatis harus tahu frekuensi yang akan digunakan. Karena frekuensi nantinya akan mempengaruhi panjang gelombang dan mempengaruhi perhitungan dimensi antena. Untuk menentukan frekuensi alangkah baiknya untuk mengecek terlebih dahulu daftar frekuensi resmi indonesia di KOMINFO agar antena yang dibuat tidak salah dan juga setiap negara memiliki frekuensi berbeda.

Skema Impedansi
2. Impedansi. Untuk memaksimal daya transfer antena yang dikirim maka impedansi merupakan hal yang harus diperhatikan. Antena pengirim dengan antena penerima harus mempunyai impedansi yang sama agar transfer daya maksimal. Dasarnya tidak masalah antena pengirim dengan antena penerima mempunyai impedansi yang berbeda, hanya saja transfer daya tidak akan maksimal dan akan menyebabkan fenomena gelombang pantul. Biasanya antena memiliki impedansi 50 ohm dan 75 ohm, menyesuaikan dengan impedansi konektor yang ada dipasaran.

Material
3. Material. Hal terakhir yang harus diperhatikan yaitu material, karena material juga sangat berpengaruh dalam performa antena. Material yang diguankan harus berbahan material konduktor, dan setiap konduktor memiliki nilai yang berbeda-beda. Nilai yang dimaksud adalah nilai konduktivitas dari konduktor, karena nilai konduktivitas semakin tinggi maka akan semakin baik dalam untuk antena.

Itulah beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat antena. Selain itu usahakan dalam membuat antena harus teliti dan cermat agar tidak mempengaruhi antena. Semoga ilmu yang diberikan bermanfaat untuk para pembaca.

Voltage Standing Wave Ratio (VSWR)

Voltage Standing Wave Ratio (VSWR) merupakan perbandingan untuk melihat seberapa efisien frekuensi radio yang ditransmisikan dari sumber melalui saluran transmisi hingga ke beban. VSWR juga bisa disebut sebagai perbandingan tegangan pada saluran transmisi. Untuk idealnya energi yang harus ditransmisikan oleh saluran transmisi adalah 100%, namun itu adalah hal yang sulit dicapai karena banyak faktor. Seperti membutuhkan kecocokan impedansi antara sumber dengan beban, impedansi karakteristik dari saluran transmisi, dan hingga impedansi konektornya. Dengan banyaknya faktor tersebut sangat sulit untuk mencapai kondisi yang ideal. 
Voltage Standing Wave Ratio (VSWR)
Kemudian perbedaan impedansi menyebabkan kerugian yaitu akan menyebabkan daya yang dikirim akan terpantul dan kembali ke sumber. Daya yang kembali tersebut merupakan daya yang tidak diinginkan dan akan menyebabkan kerusakan pada sumber.

Persamaan VSWR

Γ= |V(max)| / |V(min|

Dimana V(max) merupakan tegangan maksimum pada saluran transmisi dan begitupun V(min) adalah tegangan minimum dari saluran tranmisi.

Selain itu VSWR juga bisa dihitung dari koefisien pantul, menggunakan persamaan :

VSWR= (1 + | Γ |)/(1 - | Γ |)

Untuk mencari nilai gamma dapat menggunakan persamaan :

Γ=(ZL-Z0)/(ZL+Z0)

dimana :

gamma(gamma) : merupakan koefisien pantul.
Zl : Impedansi beban
Zo : Impedansi sumber

Secara matematis apabila kondisi ideal pada saluran transmisi, maka nilai VSWR sempurna adalah 1. Namun dalam praktiknya sangat sulit untuk mencapai nilai tersebut, untuk itu nilai VSWR yang baik adalah  <2 atau mendekati nilai 1. Sebagai contoh apabila kita mempunyai sumber yaitu 50 ohm dan beban 75 ohm. Maka nilai VSWRnya adalah :

Γ=(75-50)/(75+50) = 0.2

VSWR = (1+ 0.2)/ (1- 0.2) = 1.5

Untuk mengukur nilai VSWR dari suatu antena biasanya digunakan beberapa alat diantaranya adalah network analyzer, dan SWR meter. Berikut tambahan tabel konversi VSWR dan gambar pengukuran VSWR.

VSWRReflection coefficient (Γ)Return lossNotes
10.00tak terhinggaSempurna
1.20.0526.44 
1.20.0920.83 
1.30.1317.69 
1.40.1715.56 
1.50.2013.98
1.60.2312.74 
1.70.2611.73 
1.80.2910.88 
1.90.3110.16
2.00.339.54 

Simulasi VSWR pada software CST
Pengukuran VSWR menggunakan network analyzer